A. Modal dasar :
•
Bisnis usaha seperti ini membutuhkan lahan yang cukup besar. Bagi Anda yang
punya tanah kosong atau lahan di samping rumah yang belum dimanfaatkan, usaha
ini dapat menjadi sebuah cara untuk mendapatkan penghasilan pasif dari lahan
tersebut.
•
Karyawan yang diperlukan di sini
hanya penjaga lapangan dan bila diperlukan bisa pula ditambah dengan pelatih
olahraga yang dibayar langsung oleh penyewa.
•
Peralatan lapangan sesuai dengan jenis olahraga lapangan yang ada,
seperti shuttlecock untuk bulutangkis, bola tenis untuk tenis lapangan, net,
atau peralatan lainnya.
B. Persiapan :
Usaha ini relatif tidak terlalu sulit
untuk dikembangkan. Apalagi jika lokasinya di sekitar perumahan atau perkantoran. Apalagi,
usaha seperti ini biasanya tak perlu promosi karena yang datang biasanya sudah
saling merekomendasikan antar teman. Namun, untuk lebih mudahnya, perlu juga melakukan
penempelan poster promosi di sekitar lokasi yang sesuai target pasar.
C. Proyeksi pendapatan :
Untuk bisa menyewa lapangan olahraga,
para penghobi olahraga bisa ditarik biaya sewa per jam. Bisa dipatok Rp 15
ribu/jam, atau bisa pula mematok Rp 10 ribu/jam. Bisa juga ditawarkan dengan
harga paket. Maksudnya, si penyewa bisa saja bermain lebih dari satu jam.
Misalnya dipatok dengan harga paket minimal 3 jam. Jadi kalau misalnya si
penyewa kebagian jatah main di hari H pada pukul 5 sore sampai 8 malam, tiga
jam jatah itu mau tidak mau harus dihabiskan. Untuk lapangan tertentu, seperti
untuk tenis lapangan, futsal, bulu tangkis, bisa pula disewakan dengan harga
sewa bulanan. Misalnya booking hari tertentu dengan jumlah jam sesuai
kesepakatan, bisa ditarik biaya sewa Rp 300 ribu. Dengan jumlah efektif sewa
rata-rata per hari 15 jam, plus jika kreatif membuka usaha sampingan seperti
kantin atau menyediakan minuman segar selepas olahraga, usaha ini bisa terus
berkembang.
C. Ide jenis usaha :
Usaha lapangan bulu tangkis, futsal, tenis lapangan, tenis meja, kolam
renang, dll.
D.
Tingkat kesulitan :
Relatif tidak terlalu sulit.